Kamis, 10 April 2014

Interaksi Sosial, Komunitas/kelompok di Masyarakat

A.    Pengertian Interaksi Sosial
Kata interaksi berasal dari kata inter dan action. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik saling mempengaruhi antara individu, kelompok sosial, dan masyarakat.
Murdiyatmoko dan Handayani (2004:50) menyatakan bahwa ‘interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial’. (jurnal-sdm.blogspot, 2009)
1.   Macam-macam Interaksi Sosial
Menurut Maryati dan Suryawati (2003) interaksi sosial dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
a.    interaksi antara individu dan individu;
Dalam hubungan ini bisa terjadi interaksi positif ataupun negatif. Interaksi positif, jika hubungan yang terjadi saling menguntungkan. Interaksi negatif, jika hubungan timbal balik merugikan satu pihak atau keduanya (bermusuhan). interaksi antara individu dan kelompok;
Interaksi ini pun dapat berlangsung secara positif maupun negatif. Bentuk interaksi sosial individu dan kelompok bermacam – macam sesuai situasi dan kondisinya.
b.    interaksi sosial antara kelompok dan kelompok.
Interaksi sosial kelompok dan kelompok terjadi sebagai satu kesatuan bukan kehendak pribadi. Misalnya, kerja sama antara dua perusahaan untuk membicarakan suatu proyek.
Interaksi sosial antar individu terjadi manakala dua orang bertemu, interaksi dimulai pada saat mereka sedang menegur, berjabat tangan, saling berbicara, atau bahkan mungkin berkelahi.
Interaksi sosial terjadi dengan didasari oleh faktor-faktor, imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati.
Imitasi adalah suatu proses peniruan atau meniru. Dalam proses peniruan biasanya lebih mudah terjadi dan mudah berubah, artinya proses peniruan seringkali tidak bertahan lama karena apabila ada model baru mak berubah lagi pada model tersebut.
Sugesti adalah satu proses dimana seorang individu menerima suatu cara pandang  atau pedoman-pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa dikritik terlebih dahulu.
Arti sugesti dan imitasi dalam hubungannya dengan interaksi sosial adalah hampir sama. Bedanya ialah bahwa dalam imitasi orang yang satu mengikuti salah satu dirinya, sedangkan pada sugesti seseorang mamberikan pandangan atau sikap dari dirinya, lalu diterima oleh orang lain diluarnya.
Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap yang lain. Orang dapat tiba-tiba merasa tertarik pada orang lain dengan sendirinya, karena keseluruhan cara-cara tingkah laku menarik baginya.
2.   Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Berdasarkan pendapat Gillin dan Gillin, mengemukakan dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interkasi sosial, yaitu:
a.    proses asosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk asosiasi (hubungan atau gabungan), seperti kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan alkulturasi.
b.    proses disosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk-bentuk persaingan seperti kontravensi, pertentangan, dan konflik.
1)   Bentuk Interaksi Asosiatif
Kerjasama timbul karena orientasi orang perorangan terhadap kelompoknya dan kelompok lain. Bentuk kerjasama yaitu, pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih (bargaining), proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghinari terjadinya terjadinya kegoncnagan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan (cooperation), kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama (coalition).
Bentuk Akomodasi beberapa diantaranya yaitu, adjudication (perselisihan perkara atau sengketa di pengadilan), mediation (diundang pihak ketiga yang ahli dalamsoal perselisihan yang ada).
2)   Bentuk Interaksi Disosiatif
Persaingan adalah bentuk interaksi yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang bersaing untuk mendapatkan keuntungan tertentu bagi dirinya dengan cara menarik perhatian atau prasangka tanpa mempergunakan kekerasan.
Kontraversi yaitu bentuk interaksi yang berbeda antara persaingan dan pertentangan. Kontraversi ditandai oleh adanya ketidakpastian terhadap diri seseorang, perasaan tidak suka yang disembunyikan dan kebencian terhadap kepribadian orang, akan tetapi gejala-gejala tersebut tidak sampai menjadi pertentangan dan pertikaian.
Pertentangan adlah suatu bentuk interaksi individu atau kelompok sosial yang berusaha untuk emncapai tujuannya dengan jalan menentang pihak lain disertai ancaman atau kekerasan.
3. Ciri-ciri Interaksi Sosial
Menurut Tim Sosiologi (2002), ada empat ciri - ciri interaksi sosial, a. jumlah pelakunya lebih dari satu orang
b. terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial
c. mempunyai maksud atau tujuan yang jelas
d. dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu
4. Syarat-syarat Terjadinya Interkasi Sosial
Berdasarkan pendapat menurut Tim Sosiologi (2002), interaksi sosial dapat berlangsung jika memenuhi dua syarat di bawah ini, yaitu. a. Kontak sosial
 Adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial, dan masing - masing pihak saling bereaksi antara satu dengan yang lain meski tidak harus bersentuhan secara fisik.
b.    Komunikasi
.       Artinya berhubungan atau bergaul dengan orang lain.
B.     Pengertian Kelompok Sosial
Kelompok Sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat memengaruhi perilaku para anggotanya. (Wikipedia)
A. Definisi dan Ciri-Ciri Kelompok Sosial
Kelompok sosial mengandung pengertian suatu kumpulan dari individu-individu yang saling berinteraksi sehingga menumbuhkan perasaan bersama.
Berikut ini adalah engertian kelompok sosial
dari beberapa ahli.
a. Menurut Soerjono Soekanto, kelompo adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan
manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.
b. Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, istilah kelompok sosial diartikan sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.
c. Menurut George Homans, kelompok adalah kumpulan individdu yang melakukan kegiatan, interaksi dan memiliki perasaan untuk membentuk suatu keseluruhan yang terorganisasi dan berhubungan secara timbal balik.
Menurut Soerjono Soekanto, suatu himpunan manusia dikatakan kelompok sosial apabila memenuhi persyaratan berikut ini :
a. Setiap anggota kelompok memiliki kesadaran bahwa dia bagian dari kelompok tersebut.
b. Memiliki struktur sosial sehingga kelangsungan hidup kelompok tergantung pada kesungguhan para anggotanya dalam melaksanakan perannya.
c. Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya.
d. Memiliki kepentingan bersama.
e. Adanya interaksi dan komunikasi diantara anggotanya.
2. Ciri-ciri Kelompok Sosial
Ciri-ciri kelompok sosial tersebut adalah sebagai berikut :
a. Merupakan kesatuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau kesatuan manusia yang lain.
b. Memiliki struktur sosial
c. Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya.
d. Memiliki faktor pengikat.
e. Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.
Maka kelompok sosial dapat dibedakan ke dalam dua bentuk, yaitu kelompok sosial kecil dan kelompok sosial besar.

B. Proses Pembentukan Kelompok Sosial
1. Faktor-faktor Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial
a. Dorongan untuk mempertahankan hidup
b. Dorongan untuk meneruskan keturunan
c. Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja
2. Dasar Pembentukan Kelompok Sosial
a. Kesatuan Genealogis atau Faktor Keturunan
b. Kesatuan Religius
c. Kesatuan Teritorial (Community)
d. Kesatuan Kepentingan (Asosiasi)
C. Klasifikasi Kelompok Sosial
1. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Solidaritas Antara anggota
Istilah ini dipopulerkan oleh seorang sosiolog yang bernama Emile Durkheim.
a. Solidaritas MekanikSolidaritas mekanik adalah solidaritas yang muncul pada masyarakat yang masih sederhana dan diikat oleh kesadaran kolektif serta belujm mengenal adanya pembagian kerja diantara para anggota kelompok.
b. Solidaritas Organik
Solidaritas organik adalah solidaritas yang mengikat masyarakat yang sudah kompleks dan telah mengenal pembagian kerja yang teratur sehingga disatukan oleh saling ketergantungan antaranggota.
2. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Erat Longgarnya Ikatan dalam Kelompok.
Klasifikasi ini diperkenalkan oleh Ferdinand Tonnies
a. Gemeinschaft (Paguyuban)
Gemeinschaft adalah kelompok sosial yang memiliki ikatan erat dan intim.
b. Gesellschaft (Patembayan)
Gesellschaft adalah kehidupan publik yang bersifat sementara dan semu.
3. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Indentifikasi Diri
a. In-Group
b. Out-Group

4. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Hubungan diantara Para Anggotanya.
a. Kelompok Primer
Kelompok Primer adalah kelompok sosial yang memiliki hubungan saling mengenal dan memiliki perasaan kebersamaan.
b. Kelompok Sekunder
Kelompok Sekunder adalah kelompok sosial yang terbentuk karena adanya kepentingan yang sama sehingga kerjasama didasarkan pada hitungan untung rugi.
5. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Sistem Hubungan
a. Kelompok Formal
Kelompok Formal adalah kelompok yang memiliki sistem hubungan yang sengaja diciptakan, sehingga unsur-unsur dalam suatu organisasi merupakan bagian-bagian fungsional yang berhubungan.
b. Kelompok Informal.Kelompok informal adalah kelompok yang memiliki hubungan secara pribadi, bersifat erat dan intim.


Menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt kemudian membagi kelompok menjadi empat macam.
1.    Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.
2.    Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompok yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya.
3.    Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan organisasi. Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat.
4.    Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi formal. Contoh: Negara, sekolah.
  1. Pengertian Masyarakat Dan Komunitas
Dalam konteks keseharian seringkali terjadi kesalahan pemahaman antara society dan community. Dua istilah konsep tersebut sering ditafsirkan secara sama padahal artinya sangat berbeda.
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem, dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. (Wikipedia)
Unsur masyarakatmenurut konsep Horton dan Hunt adalah:
1.      kelompok manusia;
2.      yang sedikit banyak memiliki kebebasan dan bersifat kekal;
3.      menempati suatu kawasan;
4.      memiliki kebudayaan;
5.      memiliki hubungan dalam kelompok yang bersangkutan.
Berdasarkan pengamatan dan penghayatan kita setuju bahwa manusia sejak lahir sampai mati selalu terikat dengan masyarakat. Kita tidak akan lepas dari masyarakat, mencari nafkah, serta menerima pengaruh dari lingkungan sosial yang disebut masyarakat. Kepentingan yang melekat pada diri masing-masing menjadi dasar interaksi sosial yang mewujudkan masyarakat sebagai wadahnya.
Sedangkan komunitas dalam bahasa Inggrisnya community adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, kebutuhan, dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti "kesamaan", kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak". (Wikipedia)
 Komunitas merupakan bagian kelompok dari masyarakat dalam lingkup yang lebih kecil, mereka lebih terikat oleh tempat (teritorial).
Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekanto, istilah community dapat diterjemahkan sebagai “masyarakat setempat”, yang mana menunujuk pada warga-warga sebuah desa, sebuah kota, suku atau bangsa. Apabila anggota-anggota suatu kelompok baik itu kelompok besar atau kecil, hidup bersama sedemikian rupa sehingga mereka merasakan bahwa kelompok tersebut dapat memenuhi kepentingan-kepentingan hidup yang utama, maka kelompok tadi dapat disebut masyarakat setempat. Intinya mereka menjalin hubungan sosial.
Dapat disimpulkan bahwa masyarakat setempat atau komunitas adalah suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat hubungan sosial yang tertentu. Dasar-dasar dari masyarakat setempat adalah lokalitas dan perasaan masyarakat sekitar. Jadi, unsu-unsu komunitas adalah wilayah atau lokalisasi dan perasaan.

Jadi pengertian masyarakat (society) dengan komunitas (community) adalah kalau masyarakat lebih bersifat umum dan luas, sedangkan komunitas lebih terbatas dan dibatasi oleh areal kawasannya, serta jumlah warganay. Namun apabila ditinjau dari aktivitas hubungannya, lebih erat pada masyarakat setempat atau komunitas daripada masyarakat (society).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar