Rabu, 18 November 2015

Wajah dan Nama yang Sama ku Anggap Dirimu

Berawal jadi guru infal di kelas 4a, kurang lebih saya bersama mereka 3 bulan. Sebagai guru, saya harus tahu minimal wajah dan nama tiap siswa.
Entahlah,,, mata saya tertuju pada seorang siswa yang bagi saya selalu mengingatkan sosok masa AKTIF KULIAH.
Zahra Aulia Ramdhani namanya.

Saya beranikan untuk bertanya. Apa Zahra punya adik? siapa namanya? namanya .............. nama depan dari sosok itu.
Naik ke kelas lima. Dia kembali bersama saya di kelas lima A. Saya baca dan tulis identitas orang tua tiap siswa. Kembali terkejut nama ibunya sama seperti nama kedua sosok masa kulaih.
Hanya bisa tarik nafas.
Saya sadar, kemungkinan masih ada. Hanya saja, saya memperjuangkan untuk menolak. Sekian wanita menyapa, tapi saya tak bisa enyah dari masa lalu. Bukan berarti masih berharap padanya, TIDAK sama sekali. Harapan saya pada Tuhan sekalian makhluk.

Satu jurang sedang saya dalami. Masuk ke dalam jurang sebagai ''kesalahan'', ''dosa pada amanat orang tua'', atau ''menyia-nyiakan mimpi yang kemarin saya buat''. Tak masalah. Ini pilihan.

Sahabatku, raihlah mimpimu. Sayapun punya mimpi meski tak sama seperti waktu kuliah dulu.
Janji saya, tak akan memilih siapapun sebelum dirinya sudah bersama orang lain.
tak akan menjadi nahkoda mengarungi lautan untuk berlayar, sebelum dirinya membuka layar dengan nahkodanya.
KARENA SAYA TIDAK BISA LUPA. MELAWAN LUPA SEMAKIN KUAT MENGINGAT.


semoga kelak kau bersama orang yang terbaik yang tuhan berikan. aamiin

#saya tak menyesal mengenalmu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar