Jumat, 03 Juni 2016

Terus Jalan

Siapa makhluk di dunia ini yang bisa menghentikan waktu? TIDAK ADA.
Dari semenjak kecil selalu dalam benak saya harus menjadi seorang guru. Tak ada alasan lain setelah mendengar kalimat "berikan satu kebaikan pada ornag lain, jika orang lain itu mengerjakan maka yang memberikan kebaikan itu akan dapat terus pahala, sampai ia meninggal sekalipun."
Teman-teman sebaya yang lain cita-citanya ada yang mau jadi pilot, tentara, dokter bahkan presiden. Pikirku sedikit menciut, saat saya coba bandingkan apa yang ada di benak hati dengan omongan teman-teman. Timbul pertanyaan, apa kerennya seorang guru?
Lambat laun, saat lulus SMA sempat ingin minta kuliah di sekolah teknik jurusan arsitek. Namun nyatanya Tuhan mengizinkan menjadi arsitek, arsitek untuk dunia pendidikan, bahkan yang paling mengejutkan adalah arsitek untuk peradaban.
Pada akhirnya, saya percaya ini putusan Tuhan yang sangat indah. Saya bersyukur, saya bersemangat walaupun banyak orang mengatakan saya gagal karena tidak beres di "penipuan" publik di kuliahan.
Saya percaya, Tuhan adil dan Maha melihat. Tekad dalam hati sudah mengakar, tak ingin kebohongan yang sudah terukir sejak SD, SMP dan SMA teruang lagi, walaupun itu bukan saya yang melakukannya.
Jika dunia pendidikan sudah tidak JUJUR apalah arti mendidik. Omong kosong belaka. Saya tak ingin LULUS ATAS WAKTU YANG SUDAH TERJADWAL. SAYA LULUS KARENA KEMAMPUAN SAYA, SAYA LULUS DENGAN KESUNGGUHAN SAYA, SAYA LULUS KARENA SAYA MAMPU.

"lakukan yang terbaik. lingkunganpun akan baik."
"lakukan dengan jujur. orang lainpun akan percaya."
Ada hal yang tak bisa dihindarkan, "saat kau menanam padi, rumput akan tumbuh disekelilingnya."
artinya, saat kau menanamkan kebaikan sekalipun, tetap ada orang lain yang berusaha merusak.
SELAMA ITU BAIK MENURUT KEYAKINAN YANG SAYA ANUT, TAK AKAN GENTAR.
Bismillah.

#arsitek tanpa gelar.